Keputihan, bagi para wanita hal ini tidak asing di telinga, sering
kali keputihan juga membuat sebagian besar wanita jadi takut dan merasa
tidak nyaman.
Mengobati keputihan memang banyak sekali caranya, namun belum tentu cara tersebut aman untuk organ lainnya, namun ada kok cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasinya, namun sebelumnya kenali dulu tentang keputihan tersebut.
*** Jenis Keputihan :
Berdasarkan gejala yang timbul, keputihan dibedakan menjadi dua, yaitu normal dan abnormal. Keputihan normal ditandai oleh keluarnya lendir jernih pada saat masa subur atau sebelum menstruasi, tidak berbau, serta tak ada keluhan gatal pada vagina. Sebaliknya, keputihan abnormal menandakan adanya infeksi pada vagina yang dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu Bacterial Vaginosis, Trichomoniasis, dan Candidiasis.
*** Gejalanya :
Bacterial Vaginosis merupakan keputihan akibat meningkatnya bakteri patogen, sehingga Lactobacillus menurun, pH vagina meningkat, menjadi bersifat basa. Biasanya gangguan ini ditandai gejala klinis seperti lendir vagina sedikit, homogen, putih keabu-abuan, bau tidak sedap, tetapi tidak menyebabkan iritasi. berikut lengkapnya.
1. Jika cairan yang keluar seperti susu kental, lengket, sangat banyak dengan bau yang tidak begitu mencolok maka kemungkinan telah terjadi radang pada serviks/leher rahim (servisitis) dan vagina (vaginitis).
2. Bila cairan yang keluar putih, encer berbintik bintik banyak, berbau apek disertai dengan nyeri saat buang air kecil serta gatal di sekitar kemaluan maka kemungkinan wanita tersebut menderita infeksi yang disebabkan oleh jamur. Candida albicans adalah jamur yang paling sering hinggap di kemaluan seorang wanita. Keputihan Candidiasis, yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Gejala klinis yang dialami penderita berupa rasa gatal, lendir vagina berbentuk seperti kepala susu, dan berbau. Keluhan lain yang sering muncul adalah nyeri vagina, rasa terbakar di bagian luar vagina (vulva), serta nyeri saat sanggama dan berkemih.
3. Bila cairan yang keluar kuning kehijauan, berbusa, merah, sangat banyak, gatal, berbau busuk dan ditemukan nyeri tekan pada sekitar kemaluan serta kemerahan pada vagina, maka kemungkinan telah terjadi infeksi yang disebabkan oleh kuman protozoa Trichomonas vaginalis.
4. Bila cairan yang keluar berwarna kuning, kental, sangat banyak, terasa panas dan gatal pada kemaluan, nyeri tekan pada daerah sekitar kemaluan, nyeri saat buang air kecil, maka kemungkinan infeksi yang disebabkan oleh Nisseria gonorrhoe atau lebih beken disebut GO. Keputihan ya
*** Penyebab timbulnya keputihan :
- Penggunaan antibiotik maupun streoid cukup lama sehingga menyebabkan bakteri “baik” penjaga pH miss V mati dan jamur tumbuh subur.
- Vaginosis bakterial, merupakan infeksi bakteri yang sering terjadi pada wanita hamil ataupun pada wanita yang memiliki banyak pasangan seksual.
- Pemakaian pil KB karena keseimbangan hormon terpengaruh dan terjadi ketidakseimbangan pH.
- Diabetes tidak terkontrol sehingga kadar gula yang tinggi menyebabkan adanya gula dalam urin dan darah dan mengakibatkan bakteri tumbuh subur.
- Penggunaan sabun pencuci miss V karena mengganggu keseimbangan pH vagina.
- Infeksi panggul setelah operasi bisa beresiko keputihan
- Vaginitis, merupakan kondisi peradangan dan iritasi sekitar vagina.
- Sering memakai tissue saat membasuh bagian kewanitaan, sehabis buang air kecil maupun buang air besar
- Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis
- Sering menggunakan WC Umum yg kotor
- Tidak mengganti panty liner
- Membilas vagina dari arah yang salah. Yaitu dari ke arah anus ke arah depan vagina
- Sering bertukar celana dalam/handuk dgn orang lain
- Kurang menjaga kebersihan vagina
- Kelelahan yang amat sangat
- Stress
- Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi
- Memakai sembarang sabun untuk membasuh vagina
- Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olah raga, tidur kurang)
- Tinggal di daerah tropis yang lembap
- Lingkungan sanitasi yang kotor.
- Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.
- Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex
- Kadar gula darah tinggi
- Hormon yang tidak seimbang
- Sering menggaruk vagina
Sedangkan dengan memperhatikan cairan yang keluar, kadang-kadang dapat diketahui penyebab keputihan.
* Jika
keadaan ini dialami oleh ibu hamil, akan berisiko pada kelahiran
prematur. Risiko lainnya adalah kehamilan di luar rahim dan kadang
menyebabkan radang panggul.
* Infeksi kencing nanah, misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah dan berwarna kuning kehijauan.
* Parasit Trichomonas Vaginalis menghasilkan banyak cairan, berupa cairan encer berwarna kuning kelabu.
* Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker.
*** Cara Pengobatannya yang aman :
Resep 1. Mengobati keputihan dari luar
10-15 lembar daun sirih + 30 gram daun jambu biji, dicuci bersih lalu direbus dengan 2 liter air hingga tersisa 1 liter, disaring, hangat-hangat kuku digunakan untuk mencuci vagina. Lakukan secara teratur.
Resep 2. Mengobati keputihan dari dalam
20 gram kunyit (dipotong-potong)+ 10 gram sambiloto kering + 15 gram kulit delima kering, dicuci bersih semuanya, lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari (dapat ditambahkan gula aren atau madu). Lakukan secara teratur.
10-15 lembar daun sirih + 30 gram daun jambu biji, dicuci bersih lalu direbus dengan 2 liter air hingga tersisa 1 liter, disaring, hangat-hangat kuku digunakan untuk mencuci vagina. Lakukan secara teratur.
Resep 2. Mengobati keputihan dari dalam
20 gram kunyit (dipotong-potong)+ 10 gram sambiloto kering + 15 gram kulit delima kering, dicuci bersih semuanya, lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari (dapat ditambahkan gula aren atau madu). Lakukan secara teratur.
*** Pencegahan agar keputihan tidak mengganggu lagi :
- Makan makanan dan minuman yang menyehatkan dan bergizi
- Pola hidup yang sehat dengan cara cukup tidur, berolahraga, menurunkan tekanan emosi / stres
- Gunakan celana dalam yang longgar dan tidak ketat untuk waktu yang lama dan gunakan selana dalam dengan kain yang berbahan lembut dan bisa menyerap keringat
- Ganti celana dalam minimal 2 x dalam sehari
- Bersihkan mis V setelah buang air kecil dengan air yang jernih dan bersih
- Jika ke toilet umum sebaiknya lihat dulu air yang ada di dalam baknya, sebaiknya menggunakan air yang mengalir saja untuk mengurangi resiko munculnya jamur.
- Bawalah tisu/ sapu tangan untuk lap sesudah membersihkan mis V dengan air
- Gantilah pembalut minimal 2 x saat sedang haid
- Jangan berganti-ganti pasangan